Selamat Datang, Semoga banyak ilmu yang Anda dapatkan...

Senin, 25 Juli 2011

Ketika IKHWAN Tak Seindah Yang Dibayangkan

Khusus untuk kalangan sendiri, karena kalau yang di luar kalangan ntar banyak nggak nyambungnya…

Izal
Doi selalu punya ide-ide gila, unik dan menarik terutama berhubungan dengan remaja. Mad’unya pun banyak dari kalangan ini.  Doi juga serius merancang agenda dakwah, namun jangan harap akan serius dalam penerapannya (Lho koq?). Iya, Izal type ikhwan yang selalu bercanda, doi hidup seolah di wahana permainan, selalu penuh keceriaan, selalu bermain-main. Maka itu doi punya temen banyak baik dari kalangan tarbiyah, tarminal (baca:preman), tarup (di kondangan), tar mikir dulu ya apalagi (he…). Ketika di tengah-tengah halaqah hanya dia yang berani memecahkan kesunyian angin dan nyanyian jangkrik (ciyeilee) alhasil satu kelompok dibuatnya tertawa. Izal pelawak sejati sayangnya tak pernah diliput stasiun tv. Doi punya humor sense yang saya (baca:penulis) sebut ruaaar biasa. Dari anak PAUD sampe kakek-kakek mantan pelaut (maksa) pasti nyengir klo lagi ngobrol sama Izal.

Kevin
Beda dengan Izal, Kevin sedikit cool lebih tepatnya coolang bica b’canda (plisss dech...). Doi lebih asyik dengerin murottal, nasyid bahkan musik new entry doi slalu uptodate. Di tengah kesibukannya nyelesaiin kuliah, doi sebenarnya hafidz lho! tapi baru 5 juz. Itu karena doi sering denger pake mp3 yang headsetnya selalu nangkring di telinga. Kalo lagi di motor, lagi nunggu antrean bensin, lagi makan, lagi jogging dan lagi-lagi lainnya Kevin selalu membawa mp3 berkapasitas 4 Gb-nya itu. Mau tahu isinya apa? Pernah dengar masakan yang bernama gado-gado kan? Nah, itulah isi Mp3nya. Terkadang dia serius muraja’ah bersama Imam Mekkah (di Mp3 nih), bentar-bentar ngepalin tangan trus hentak-hentak kaki dengerin Shoutul Harakah, nah kadang senyam-senyum sendiri dengerin hits romantis dari Yovie and The Nuno. Pokoknya NanoNuno deh!

Hakim
Bisa disebut tipe ikhwan filmers (nyebut sendiri untuk seorang penggemar film). Doi tercatat sebagai member pada salah satu developer rental VCD/DVD di kotanya. Bahkan seneng hunting film-film mancanegara yang terbaru juga pengkoleksi serial seperti HARRY POTTER, THE LORD OF THE RING, NARNIA dan masih banyak lagi. Trus setiap ada sekuel baru di bioskop doi pasti nyempetin tuh buat nonton bareng sama teman-teman satu SMAnya dulu. Sering mengunjungi Youtube tuk hanya ngeliat Thriller film terbaru. Jujur sebenarnya kalo layar lebar Indonesia doi paling benci karena nggak jauh-jauh tuh dari pornografi kebanyakan sih, walau Kang Abik dan kawan-kawan berhasil membantah itu semua.

Wahid
Rajinnya doi qiyamulail beriring dengan semangantnya mendukung klub sepak bola kebanggaannya kalo lagi tampil di TV. Doi asli pecinta bola sejati kelas Wahid. Kalo’ lagi beli majalah Tarbawi tak lupa ia meyandingkannya bersama majalah BOLA. Tidak cukup di seputar bacaan tentang bola, ternyata jersey Chelsea, Liverpool, Real Madrid doi punya. Tapi yang lebih banyak jersey Barcelona. Dari tulisan nama di belakang baju David Villa, Lionel Messi, A. Iniesta, Xavi, Charles Puyol sampe G. Pique doi koleksi. Wah kalo’ dinding di kamarnya jangan ditanya (jawab sendiri aja ya ane males nulisnya, bayangin aja deh!). Pun di tim futsalnya Wahid adalah kapten tim. Doi sudah banyak juga koleksi trophy dari turnamen yang doi ikutin. Nah, temen-temen se-halaqahnya tahu bener sama talenta Wahid jadi klo kebetulan ryadho futsal pasti pada maunya satu tim ama Wahid. Akibatnya doi jadi korban nggak main karena ”demi keadilan” kata teman-temannya yang lain (oposisi di luar partai Wahid, haha...)

Awan
Wah yang satu ini nih, pasti orang nggak nyangka sekali kalo doi ikhwan. Nggak ada potongannya bangetz kecuali janggut klimisnya. Awan dari atas rambut gondrong belah pinggir ala artis Korea, bajunya kaos oblong melulu, pake jeans walau bolong-bolong tapi bolongnya pada tempat yang tidak membuka auratnya. Ada jeansnya yang lain pada bolongnya ia tampal pake bordiran NO SMOKING (nampak nih dakwahnya, haha), trus doi pake rantai dompet pula, sandal jepit asli katanya beli di distro. Casing yang begini nih umumnya nongkrong di pinggir jalan, kebut-kebutan, trus neko-nekoan. Tapi, Awan berbeda walau ’hancur ’ begini ia lebih suka nongkrong di teras masjid nunggu adzan, lebih seneng baca buku di perpus dan doi punya banyak temen dari seluruh kalangan. Dari yang nakal ampe yang binal (wah apa bedanya tuh?). Doi juga kenal dengan genk atau grup-grup di kotanya dari genk motor sampe grup pecinta paru-paru (GP3). Doi pernah buat acara nyebarin 10.000 pamflet, stiker iklan anti rokok dengan mengkombinasi teman-teman genknya itu.

Nasri
Enak tuh apalagi kalo Nasri udah jadi bubur (haha...lagi, kata pepatah plesetan). Umumnya kalo ikhwan bermotor pasti pelan-pelan, hati-hati, dari helm sampe klep motor lengkap terpasang pada tempatnya (jangan dituker ya!). Nasri type yang berbeda, doi pembalap yang ramah, ngebut tapi sopan (gimana tuh?) yah, karena kesukaannya pada dunia otomotif jadi membuat motornya bahan praktek. Motor Nasri modifnya gokil tapi sopan dan go green (jiaaah...lebay) walau di tune-up mesinnya halus, knalpotnya nggak cempreng. Karena doi sendiri paling benci pada dua jenis kendaraan dan bakal disalibnya yang pertama knalpot motor yang bising mengganggu kesehatan telinga, kedua cewek di motor yang pake celana atau bajunya kurang dasar karena itu mengganggu kesehatan mata dan hati (parah kan???). Walau doi sering ngebut bermotor tapi bukan berarti kalau ada barang yang jatuh di jalan (mis: helm, topi, sepatu adik kecil, tas dll) doi pasti bantu mengambil dan memberikannya. Pun juga kalau ada apa saja yang mengganggu di jalan, batu, pelepah pisang atau bungkusan sampah doi pasti membuangkan pada tempatnya kecuali, yang ada di tengah jalan papan tulisan ”MAAF SEDANG ADA RESEPSI” doi belum berani membuangnya J


Haha... tertawa donk! Nah itu sekedar bayangan aja, kalau ternyata ada juga ikhwan yang seperti itu di dunia fana ini, terserah antum mau menilainya gimana. Toh no body’s perfect sebaiknya kata tersebut kita benar-benar pahami secara ’benar’ tidak kaku. Mereka semua diatas sebagai gambaran untuk seorang akhwat juga mungkin agar tidak membayangkan tinggi-tinggi sosok ikhwan yang mereka harap ’ideal bangets’. Dari hal tersebut saya kira faktor internal lah yang menjadi penilaian bukan eksternalnya sahaja. Yang pasti walaupun bagaimana kalau mereka digabungkan, dikumpulkan dan inisial depannya diambil satu per satu, maka mereka itu tetaplah I-K-H-W-A-N.


Perumnas Sukajadi ternyaman- embun fajar 25 Juli 2011 pukul 15.10 wib selesainyo di rumah pas penduduk perumnas lain sibuk di pasar nonton gerak jalan 17-an.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar